Love on the Competition.
Cinta itu seringkali menjadi rahasia yang rumit, mengikuti jalan-jalan tak terduga dalam hidup kita. Di antara sorak-sorai pertandingan yang memenuhi udara, terdapat dua jiwa yang terikat dalam cinta yang penuh hambatan.
takdir memainkan peran yang sulit dalam kisah cinta mereka. Keduanya saling mencintai, namun agama mereka menjadi rintangan yang tak bisa diabaikan. Mereka tahu bahwa melawan kehendak Tuhan mereka masing-masing akan membawa konsekuensi yang sulit.
Mereka terjebak dalam dilema cinta dan keyakinan agama. Keduanya ingin bersama, namun mereka juga ingin menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut. Cinta mereka adalah ujian yang rumit, mengajarkan bahwa kadang-kadang kita harus berjuang melawan perasaan dalam rangka mematuhi keyakinan kita.
Mungkin, suatu hari nanti, jalan mereka akan terbuka, atau mungkin mereka akan belajar menerima keputusan Tuhan. Sampai saat itu, kisah mereka adalah pengingat bahwa cinta tidak selalu mengikuti skenario yang kita inginkan, tetapi mungkin itu adalah bagian dari rencana yang lebih besar yang belum kita mengerti sepenuhnya.
Let's start the journey.
Alvito Septian Virendra, 03.
ditengah ramainya perlombaan yang mengisi lapangan besar disekolah, aku bertemu denganmu. laki laki tinggi yang sedang menggunakan jersey kebanggaannya, tentu saja terdapat nama sekolah serta nomor punggung. teman temanmu dan dirimu berkumpul di galeri tk, membuatku tertarik dengannya
angka 3, iya itu adalah nomor punggungnya, dengan sepatu orange yang mencolok diantara anak anak lainnya membuatku semakin tertarik dengannya. " siapa dia? dari sekolah mana? ". itu isi pikiranku saat bertemu dengannya.
pertandingan dimulai, aku menyaksikan seluruh pertandingan dan memberi support untuk sekolahnya. disaat anak anak lain menyoraki sekolah lain, aku melihatmu, aku memperhatikanmu. aku menyoraki nomormu dalam diam. aku tersenyum bangga saat cluter sudah menunjukkan angka 4 dan sekolahmu memenangkan perlombaan itu.
aku kira aku hanya menganggumi saja, ternyata tidak, lebih dari itu. semakin aku melihatmu semakin tumbuh rasanya. aku semakin bersemangat saat pertandingan dimulai dan sekolahnya bermain.
hari itu hari kamis, sekolahnya bertanding dengan sekolah lain. aku tidak sempat melihat pertandingan itu secara lengkap, aku masih didalam kelas bergelud dengan pelajaran yang ada.
bel berbunyi, tandanya siswa siswi sudah boleh keluar dan melihat pertandingan itu, aku segera berlari menuju pinggir lapangan dan melihatnya yang sedang memberi hormat kepada penonton dan lawan. aku tersenyum bangga sekali lagi kepada sekolahnya, aku duduk dipinggir lapangan sembari menunggu timnya melakukan pendinginan.
aku bernekat untuk berfoto bersama denganmu, dengan bantuan temanku akhirnya aku berhasil berfoto dan mengenalmu. nama yang pertama aku dengar adalah " vito ". iya namanya adalah vito, aku tersenyum lebar saat tau namamu dan berhasil berfoto bersama.
semenjak kejadian itu aku semakin bersemangat untuk mendukung sekolahnya bahkan meneriakkan namanya dengan kencang, bertujuan untuk memberikan semangat. sampai sekarang aku pun masih mengingat moment moment itu.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Malang.
last message for you :
makasih udah hidup, makasih udah berjuang, makasih udah menjadi anak hebat sampai sekarang. aku bangga, benar benar bangga sama kamu, aku tau kita baru bertemu selama beberapa hari saja, tapi aku percaya nanti kedepannya kita akan lebih dekat lagi.
aku bersyukur udah ketemu kamu ditahun ini, semoga tahun depan aku masih bisa melihatmu lagi. aku percaya kita masih bisa bertemu di lain waktu. dengan perbedaan perbedaan diantara kita, aku percaya itu tidak akan menganggu kita atau bahkan semakin mendekatkan kita, who knows right?
thankyou.
0 komentar:
Posting Komentar