Promise.
Janji yang diucapkan bagaikan angin, lembut namun tak berbekas.
Kata-kata yang terlontar, janji untuk selalu bersua di dunia maya, namun kini hanya senyap.
Seiring waktu berjalan, obrolan yang dulu penuh tawa berubah menjadi hening.
Ia, sang pemberi janji, menjadi asing seperti orang yang tak pernah dikenal.
Chat yang kosong, diisi hanya oleh kehampaan dan keraguan.
Mungkin janji itu hanya sebuah kata-kata hampa, sirna ditelan angin waktu.
bagaimana sih rasanya mendapat kasih sayang yang kamu harapkan setelah berulang kali dijatuhkan?
bahagia bukan..?.
itulah yang aku rasakan disaat " pertama kali bertemunya. " rasanya dunia itu berhenti sejenak dan melihat keindahan hubungan diantara kita berdua.
tapi.. kebahagiaan itu tidak bertahan lama. kenyataan, waktu, dan perpisahan menghancurkan hubungan kita. awalnya aku selalu berbahagia jika denganmu, kini.. aku benar benar tersiksa tak karu karuan.
bagaimana perasaanmu, disaat kamu sedang mendapatkan perlakuan kasih sayang yang kamu harap harapkan selama ini dan kamu mendapatkan hal itu, tapi.. secara tiba tiba dia berubah, padahal baru saja kemarin kita memberi kasih sayang satu sama lain.
bingung rasanya..
" aku ada salah apa? "
" aku nyakitin hatinya ya? "
" aku ada salah ngomong ga ya? "
seluruh pikiran itu memenuhi otakku selama beberapa hari dan beberapa minggu.. awalnya sedih.. namun.. semakin aku sedih semakin banyak sisi buruknya yang datang kepadaku, bisa dari berita temannya atau bahkan instingku yang bekerja.