Kim Woojin, The forgotten star.
Di suatu senja yang kelam, bayang-bayang masa lalu membisu dalam sunyi. Seseorang, yang dulu begitu bersinar, kini terhempas oleh badai fitnah dan rumor yang merayap tanpa belas kasihan. Hati yang dulu dipenuhi cinta dan kepercayaan, kini terabaikan dan terlupakan di balik kepalsuan kata-kata.
Rumor, seperti angin liar, membawa kabar palsu yang menyudutkan orang yang tak bersalah. Suara bisikan-bisikan jahat itu tumbuh seperti gulma di benak setiap orang, menciptakan bayangan hitam yang melilit erat sosok yang terpinggirkan ini. Masyarakat yang dulu bersatu, kini terpecah belah oleh racun kebohongan yang merajalela.
Sosok yang terlupakan ini, seperti bunga yang tak lagi dihirup aroma keindahannya, terdiam dalam kepedihan yang mendalam. Tatapannya penuh dengan rasa kecewa dan kehilangan, mencari pemahaman di antara hiruk-pikuk tuduhan yang tak berdasar. Terpatri di matanya, rona kesepian yang menusuk kalbu, seperti seorang musafir yang tersesat di padang pasir tanpa mata air penghibur.
Namun, di balik kabut kebohongan, tersembunyi kisah yang belum terungkap. Hatinya masih merintih di dalam kegelapan, menanti hari ketika kebenaran akan terungkap dan mentari keadilan akan bersinar kembali. Sosok yang terlupakan ini, bagai ksatria yang tertidur dalam mimpi panjang, menunggu keajaiban penyadaran dari para penilai yang terburu-buru.
Kita, sebagai saksi bisu, dihadapkan pada pertanyaan moral. Apakah kita akan membiarkan sosok yang terlupakan ini tenggelam dalam samudra fitnah yang tak berdasar, ataukah kita akan menjadi pahlawan yang membela kebenaran? Kita dapat merajut kembali benang keadilan yang koyak, memberikan panggung kepada yang terpinggirkan, dan mengembalikan kehormatan yang telah tercabik oleh rumor yang terbukti salah.
Dalam cerita ini, sosok yang terlupakan bukan hanya simbol keadilan yang terzalimi, melainkan juga cermin bagi setiap individu yang rentan menjadi korban fitnah dan prasangka. Mari kita bersatu melawan angin ribut dusta, menggenggam tangan yang terlupakan, dan bersama-sama menulis kembali kisah kehidupan yang hakiki, bebas dari bayangan-bayangan tak benar yang mampu meruntuhkan kehormatan dan martabat seseorang.
first comeback after 3 years.
0 komentar:
Posting Komentar